Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Konsep IoT kedepannya akan terus dikembangkan oleh developer dengan teknologi yang lebih canggh, guna untuk membantu dan mempermudah segala aktivitas dan pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.
Sebelumnya kita perlu ketahui bagaimana sejarah awalnya muncul Internet of thing, Pada bulan September 1991 Mark Weiser dengan Xerox PARC menerbitkan artikel yang menjelaskan tentang masa depan dimana elemen-elemen hardware dan software dihubungkan dengan kabel, gelombang radio dan infrared akan menjadi hal yang terdapat dimana-mana dan tidak ada satu orang pun yang menyadari keberadaannya.
Pada bulan January 1992 Trojan Room Coffe Pot dijelaskan dengan detail pada artikel Comm Week. Quentin Stafford-Fraser dan Paul Jardetzky pada Universitas Cambridge menggunakan kamera di laboratorium Trojan Room dan menulis program server untuk menangkap gambar dari pot setiap detiknya untuk memonitor tinggi kopi sehingga peneliti dapat mengetahui kapan kopi sudah dapat dihidangkan.
Pada tahun 1993 Peneliti pada Universitas Columbia mengembangkan Knowledge-based Augmented Reality for Maintenance Assistance (KARMA), yang melapisi skematik wireframe dan instruksi perbaikan diatas peralatan yang akan di perbaiki
Pada Bulan September 1994 B.N. Schilit dan M.M. Theimer menggunakan istilah “context-aware” untuk pertama kalinya dalam artikel bertema Network.
Pada tahun 1995 Siemens menyiapkan departemen untuk mengembangkan dan meluncurkan modul data GSM yang dinamakan M1 untuk aplikasi industri machine-to-machine (M2M).
Pada bulan Januari tahun 1999 Bill Joy, pendiri Sun Microsystems, menjelaskan komunikasi device-device sebagai salah satu web yang dia impikan pada presentasinya dalam forum ekonomi dunia. Pada tahun ini juga disebutkan istilah Internet of Things untuk pertama kalinya Kevin Ashton ketika bekerja di P&G.
Pada bulan Oktober tahun 2000 Sanjay Sarma dan David Broke dari MIT menerbitkan white paper yang merupakan impian untuk membangun Auto-ID Center MIT dimana semua benda baik benda fisik maupun elektronik di beri label informasi tentang benda tersebut. Dengan label tersebut, kita dapat mengetahui keberadaannya dan mengetahui isinya tanpa kontak dengan pegawai.
Pada tahun 2000 LG mengumumkan rencana untuk meluncurkan kulkas yang dapat terhubung dengan internet.
Pada tahun 2002 Chana Schoenberger mengeluarkan artikel dengan judul “The Internet of Things” pada majalah Forbes dengan kutipan dari Ashton, “Kita membutuhkan sebuah internet of things, sebuah cara standardisasi agar komputer mengerti dunia nyata.” Ambient Orb yang dibuat oleh David Rose dan yang lainnya, menayangkan Dow Jones, pengatur keuangan pribadi dan informasi cuaca berdasarkan data internet dan mengubah warnanya berdasar parameter dinamik.
Pada tahun 2003 BigBelly Solar dibiayai untuk membuat tong sampah yang mendapatkan energi dari matahari dan memberitahu status isi tong sampah tersebut lewat internet.
Pada bulan September 2004 pada sebuah artikel tentang komputer, G Lawton menyebutkan bahwa M2M dibuat berdasar bahwa mesin memiliki nilai lebih saat dihubungkan melalui internet dan internet memiliki nilai lebih saat lebih banyak mesin yang dapat saling dihubungkan.
Pada bulan January 2005, Nabaztag dibuat oleh Rafi Haladjian dan Olivier Mevel melalui perusahaan yang bernama violet. Nabaztag adalah kelinci yang mengumpulkan informasi dari internet dan memberitahu user tentang pesan dan berita penting.
Pada November 2005 Departemen Telekomunikasi Internasional PBB mengeluarkan laporan berjudul “The Internet of Things.”
Pada 2008 IPSO didirikan untuk mempropaganda penggunaan IP pada peralatan yang saling berhubungan.
Pada bulan Mei 2010 ZigBee dengan forum IPv6 menjalin kerjasama dengan IPSO untuk mengadopsi jaringan IP pada benda-benda smart ‘cerdas’ seperti smartphone dan smartTV.
Pada bulan Februari 2011 pada artikel white paper, perusahaan Ericsson memprediksi akan ada 50 Milliar peralatan yang saling terhubung sebelum 2020
Salah satu contoh implementasi/penerapan konesp IoT adalah Rumah Cerdas atau sering kita sebut dengan istilah Smart Home. Smart home adalah sebuah sistem dengan komputer yang akan memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghematan energi, yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer, pada gedung atau rumah tinggal anda. Aplikasi Smart Home dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga ke berbagai alat-alat rumah tangga, yang perintahnya dapat dilakukan dengan menggunakan suara, sinar merah infra, atau melalui kendali jarak jauh (remote). Penerapan sistem ini memungkinkan Anda untuk mengatur suhu ruangan melalui termostat pada sistem pemanas atau penyejuk hawa, sehingga memberikan suasana " adanya kehidupan " meski sebenarnya penghuni rumah sedang tidak ada di tempat. Hanya dengan melakukan hubungan telepon, maka Anda dapat mengatur buka-tutup tirai yang mengunakan motor, mengatur penerangan di dalam atau luar rumah, mengawasi seluruh aktivitas yang terjadi di rumah, atau mudahnya, bisa diartikan bahwa Anda mengatur semua prasarana rumah atau kantor Anda yang menggunakan sumberdaya listrik sebagai pembangkit kerjanya.
Smart home bukanlah rumah masa depan. Sebab, segala kemudahan dan kenyamanan yang diidamkan banyak orang, sudah bisa dirasakan pada saat ini. ''Aplikasi Smart home merupakan bagian dari smart home,'' papar Damien yang mengusung produk Legrand. Pada sistem Smart home, tiap alat elektronik terhubung dengan controller atau actuator. Itulah yang menggantikan fungsi saklar tradisional. ''Saklar pintar ini diinstal serupa dengan saklar tradisional namun telah dilengkapi dengan sensor inframerah,'' imbuh Damien dalam diskusi jelang Smart Home and Intelligent Building Expo 2007 yang bakal digelar awal September mendatang. Smart home, lanjut Damien, merupakan suatu sistem yang memungkinkan kontrol secara otomatis terhadap segala peranti elektronik di rumah. Semua alat-alat elektronik dapat dikendalikan secara otomatis dari jarak tertentu. ''Termasuk AC, TV, home theatre, microwave, VCD/DVD player, dan lampu.''
Intinya, setiap peranti elektronik yang terhubung dengan stop kontak dapat dikendalikan dalam satu genggaman remote control. Dengan remote control yang sama, Anda bisa mematikan microwave di dapur dari kamar tidur yang berada di lantai dua. ''Cukup arahkan remote control ke stop kontak terdekat dan tekan tombol yang melambangkan kendali microwave,'' urai Damien. Di rumah-rumah yang berlahan luas, Smart home lebih terasa manfaatnya. Pemilik dapat menghidupkan keran air penyemprot tanaman di pekarangan hanya dengan memencet remote control. ''Fitur pendeteksi banjir juga ada pada Smart home,'' ungkap Damien. Itu merupakan salah satu bentuk fitur dari Smart Home.
Jika kita perhatikan lebih detail lagi, Aplikasi Smart Home ini terimplementasikan ke berbagai aktivitas yang biasa kita lakukan di dalam rumah. Adapun uraiannnya sebagai berikut:
1. Pengendalian Lampu
Kita bisa mengendalikan semua lampu atau segala alat-alat elektronik di dalam dan di luar rumah kita hanya menggunakan satu pengontrol pusat yang biasanya dipasang di pintu masuk utama. Di sini Anda bisa melihat keadaan nyala atau mati lampu dan alat-alat elektronik yang tergabung.
Kita bisa mematikan lampu atau alat elektronik yang berada di lantai atas ataupun di dalam ruangan yang lain seperti di dapur atau di garasi, ketika kita berada di pintu utama sebelum kita keluar dari rumah atau akan masuk ke dalam rumah.
Lampu bisa dinyalakan dan dimatikan secara otomatis sesuai waktu yang ditentukan, ketika Anda ingin meninggalkan rumah sebelum bekerja, jalan-jalan ataupun berlibur.
Dengan menggunakan alat deteksi gerakan, lampu di kamar mandi, garasi atau gudang akan dinyalakan secara otomatis ketika Anda masuk, dan akan padam secara otomatis ketika Anda meninggalkan ruang itu. Jadi akan menyala bila ada gerakan dan akan padam jika tidak ada gerakan.
2. Tirai Jendela dan Atap Awning
Hanya dengan satu tombol, tirai jendela di dalam ruangan Anda bisa ditutup secara otomatis dan lampu dalam ruangan tersebut akan nyala secara otomatis untuk memastikan cahaya yang cukup.
Dengan sistem ini juga, tirai jendela dan atap awning bisa berfungsi secara otomatis ketika cahaya matahari atau angin yang berlebihan atau berkurang. Semua ini hanya memerlukan sistem deteksi cahaya dan angin.
3. Kamera Keamanan (CCTV)
Ketika Anda tidak berada di rumah Anda, Anda bisa melihat keadaan di dalam atau di luar rumah Anda hanya dengan mengunakan alat kontrol seperti computer, Handphone atau PDA yang dikoneksi ke sistem smart home Anda, gambaran dari kamera keamanan akan ditampilkan di Hp atau PDA Anda dimanapun Anda berada.
4. AC
Memastikan ruangan dalam keadaan suhu yang nyaman ketika Anda baru pulang dari kerja, jalan-jalan, liburan atau belanja dari mall. AC di dalam rumah bisa dinyalakan dan dimatikan menggunakan alat kontrol seperti Hp atau PDA sebelum Anda sampai ke rumah. Begitu juga alat penerang seperti lampu-lampu yang didalam rumah Anda.
Anda juga bisa memastikan suhu dalam ruangan berada di temperatur yang sesuai dengan kemauan Anda dengan adanya sistem kontrol temperatur yang didesain khusus untuk smart home.
5. Sistem Audio & Video
Dengan hanya satu tombol, sistem audio video Anda akan dinyalakan dan cahaya di dalam ruangan juga turut berubah. Tirai jendela Anda ditutup secara otomatis, lampu dalam ruangan akan menjadi lebih suram cocok dengan keperluan untuk menyaksikan film atau pertunjukan TV kesayangan.
6. Sistem Keamanan
Ketika rumah ditinggalkan tanpa diamankan, sistem keamanan“smart home” akan secara otomatis mengaktifkan alarm dan mengaktifkan kamera keamanan untuk merekam keadaan di rumah.
Ketika rumah Anda dimasuki maling, sistem alarm akan diaktifkan, sirine akan berbunyi secara otomatis, Anda dan pasukan keamanan (Polisi/Satpam) akan dihubungi secara otomatis. Kamera keamanan juga akan merekam semua gerakan di rumah Anda.
Secara umum, Sistem Smart Home diterapkan ke beberapa system yang telah dijelaskan diatas. Walaupun sebenarnya, masih banyak lagi system dan aktivitas yang fungsional kerja dapat dibantu atau dikontrol oleh Aplikasi Smart Home yang terintegrasi dengan hardware ataupun tidak. Smart Home ini sudah sejak lama dikembangkan di luar negeri, Hadirnya Smart Home memiliki beberapa tujuan, diantaranya ingi mempermudah dan mengefektifkan pekerjaan manusia yang berinteraksi dengan benda, Menciptakan inovasi baru dalam bisnis di bidang property dan tujuan lainnya.
Penerapa system smart home ini sangat cocok digunakan di rumah- rumah yang besar dan luas areanya, karena dengan menggunakan produk ini, akan lebih terasa manfaatnya dalam berbagai hal yang dapat membant pemilik rumah, baik dari segi keamanan, manajemen listrik dan air, kontroling rumah lebih cepat dan fleksibel yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja hanya dengan melihat gadjet yang sudah terinstal aplikasi smart home.
Dalam waktu 5 tahun terakhir, di Indonesia memang sangat jarang sekali rumah-rumah yang sudah menerapkan system smart home, karena berbagai factor diantaranya harganya yang masih sangat mahal, belum popular di kalangan masyarakat dan dalam penggunaan teknologinya masih belum banyak dipahami oleh masyarakat. Akan tetapi di luar negeri, sistem smart home ini sudah mulai diterapkan, terutama oleh para IT developer dan orang-orang kaya yang memiliki rumah yang sangat luas atau jumlahnya yang banyaak. Dengan menggunakan sistem smart home pada rumah mereka akan sangat membantu bagi mereka.
Rumah cerdas (smart home) canggih bak di film fiksi ilmiah Hollywood, kini tidak hanya bisa dimiliki oleh Bill Gates atau Steve Jobs. Anda pun bisa, asal punya uang. Inilah contoh rumah-rumah berteknologi tinggi.
Teknologi canggih menawarkan dua pilihan ekstrem bagi manusia: membuat kita malas atau makin kreatif. Sejak menempati rumah barunya November lalu, Chung Sung Young belum pernah melangkahkan kakinya lagi ke toko kelontong langganannya. Ibu rumah tangga berumur 39 tahun, itu tinggal bersama keluarganya di rumah susun (rusun) khusus seluas 146 meter persegi seharga US$ 215 ribu di kota Seoul. Kompleks rusun itu merupakan satu dari 16 perkampungan maya (Cyber Village) yang konon berteknologi melesat paling jauh di muka bumi. "Belanja jadi gampaaang!" ujar Chung sambil memegang sebuah webpad-perangkat Internet jinjing mirip layar komputer laptop yang terpisah dari papan ketiknya. Chung terampil memesan bahan makanan di Hanaro Mart, pasar swalayan online terbesar Korea Selatan. Dua kali sehari Hanaro Mart mengantarkan pesanan keluarga itu - tanpa biaya tambahan - ke rumah mereka. Layanan mudah: hanya dengan satu sentuhan panel yang ada di muka webpad, segala kebutuhan bisa segera tersedia. Chung mengatakan, bahkan suaminya membawa alat itu ke kamar mandi untuk membaca berita-berita online, sementara anak-anaknya terhubung ke jalamaya (Internet) di mana pun mereka berada di perkampungan rusun maya itu.
Rusun milik Chung itu merupakan contoh rumah dengan jaringan canggih atau networked home. Anda pasti pernah mendengar konsep rumah ini, seperti Xanadu, tempat tinggal Bill Gates. Rumah tinggal semacam itu dikonsep memiliki lemari es yang bisa memesan makanan secara otomatis begitu persediaannya habis. Ada oven gelombang mikro yang bisa men-download resep-resep dari situs-situs di jalamaya; serta berbagai perangkat canggih lainnya. Dan, itu bukan hanya ada di dalam film-film fiksi ilmiah.
Menurut Asiaweek edisi Summer 2001, di Korea Selatan kini sudah terdapat 10 ribu rusun cerdas yang dihuni keluarga-keluarga normal. Rusun seperti itu, setidaknya telah menawarkan awal dari lingkungan saling terhubung (connected environment). Mulai Agustus nanti, sebuah jaringan fiber-optic kecepatan tinggi akan membuat "lingkungan terhubung" itu lebih dahsyat lagi. Sebagai contoh, penduduk "kampung cyber" dapat membuka kunci rumah dengan ponsel untuk anak-anaknya yang baru pulang sekolah, atau mengaktifkan pendingin udara di kamar tidur dari tempat kerja, sesaat sebelum pulang kantor.
Rumah cerdas masa depan memang telah datang. Dan, Asia-lah perintis jalannya. Para analis mengatakan lingkungan terhubung itu akan segera menyebar di Asia, karena banyak hal penting yang sudah berada di tempatnya. Hal penting itu termasuk konsumen yang sudah tanggap teknologi; sejumlah besar produsen alat berteknologi tinggi yang tak sabar membuat peralatan jalamaya siap-pakai; sejumlah rusun yang mudah dipasangi kabel-kabel pita lebar (broadband) berkapasitas besar; dan pemerintahan yang proaktif. Di negara yang sangat obsesif dengan jalamaya seperti Korea Selatan, bahkan Kementerian Pembangunan (Construction Ministry)-nya pada Mei lalu mengeluarkan regulasi yang mengharuskan semua rusun baru diperangkati akses jalamaya kecepatan tinggi. Demikian pula Hongkong. Pemerintahnya merekayasa ulang tata kotanya agar kabel broadband bisa tersedia. Di Singapura beberapa keluarga telah terpilih untuk hidup di rusun cyber yang disponsori pemerintah.
Walau rumah canggih itu masih dalam tahap awal, pertumbuhannya yang cepat tak disangsikan lagi. Grup riset yang bermarkas di Arizona - Cahners In-Stat - meramalkan penjualan bagi perangkat cerdas itu akan melewati 20 juta unit pada 2005. "Hal-hal ajaib pada saat ini bisa cepat menjadi biasa pada hari esok," ujar Akira Kadota, juru bicara Matsushita Electric Industrial - perusahaan yang berada di balik merek Panasonic. Kata-katanya itu bukannya tak berdasar. Ambil saja contoh, compact disc (cakram ringkas), ponsel, atau jalamaya.
Kini banyak perangkat rumah yang sudah mendukung jalamaya dijual di pasaran. Dengan alat-alat itu Anda bisa nyicil untuk "mencerdaskan" rumah Anda, tentunya istilah "ada harga ada barang" berlaku di sini. Di Korea Selatan, LG Electronic menjual lemari es (US$ 8 ribu), mesin cuci, pendingin udara, oven gelombang mikro, dan televisi dinding - bisa digantung - yang semuanya mendukung akses jalamaya.
Rivalnya, Samsung Electronics, juga membuat lemari es semacam itu serta IZZI webpad, seperti yang dipakai keluarga Chung di perkampungan Cyber Village. Di Taiwan, Sampo Corp., meluncurkan serangkaian perangkat - termasuk AC, kipas angin, dehumidifier, sensor gerak, detektor kebakaran - yang selain bisa mengakses dunia maya, juga bisa berkomunikasi satu sama lain! Bayangkan!
Di Jepang, pabriknya barang elektronik berteknologi tinggi, Matsushita, bahkan telah mendemonstrasikan sebuah toilet yang bisa memonitor kesehatan penggunanya, lalu mengirimkan informasi kesehatan tersebut ke dokter yang bersangkutan.
Sementara Sony sibuk meng-upgrade AIBO, si robot anjing, untuk bisa menggonggong saat Anda mendapat surel terbaru. Sebuah rumah tentu tidak akan bisa secerdas itu tanpa sekumpulan unsur-bagian yang saling berhubungan. Kecerdasan itu berasal dari integrasi sempurna berbagai perangkat dalam suatu jaringan di dalam rumah itu sendiri. Jaringan itu bisa berbasis saluran telepon, kabel-kabel, saluran nirkabel, atau hibrida dari semuanya. Sebagai contoh, lemari es cyber Anda akan mengirimkan surel ketika susu di lemari es di rumah Anda telah kadaluwarsa. Dengan begitu Anda bisa membeli yang baru saat pulang kerja. Karena menyala sepanjang hari, banyak orang berpikir lemari es amat cocok sebagai server komputer jaringan rumah cerdas.
Dengan prinsip kerja seperti itu, mesin cuci dan oven Internet bisa men-download informasi aktual yang berguna dari pabriknya. Bila bel pintu berbunyi saat Anda menonton film on-demand pada pesawat TV interaktif, gambar video tamu segera muncul pada webpad Anda. Gambar langsung yang dihasilkan kamera webcam itu membuat Anda tak perlu bingung berteriak atau berdiri untuk membukakan pintu untuk sang tamu. Satu tekan pada ikon "open" pada webpad itu akan membukakan pintu rumah Anda secara otomatis. Atau Anda diamkan saja bila si tamu ternyata tak Anda kehendaki.
Anda juga bisa menyusun program untuk seluruh rumah, seperti menyalakan lampu saat mulai gelap, membuka tirai jendela saat matahari mulai bersinar, atau mengatur temperatur udara secara otomatis. Asyik memang. Tapi perhatikan berat badan Anda! Sebab, Anda akan menjadi sangat pasif sehingga malas berolahraga.
Rumah yang secara total termodifikasi seperti itu, saat ini lebih dari sekadar konsep. LG mengilustrasikan visinya di file video streaming pada situsnya (www.dreamlg.com). Di Tokyo, Matsushita telah membuka sebuah rumah demo yang diberi nama eHII. Rumah demo itu penuh peralatan super canggih - termasuk sebuah toilet cerdas tadi.
Di Hongkong, pemerintah dan sebuah tim perekayasa Inggris sedang berusaha membuat paviliun eksibisi berteknologi tinggi bernama INTEGER. Paviliun itu dibangun di jantung kota untuk mempromosikan rumah tek-ti (hi-tech) yang asri. Samsung Electronics melengkapi satu dari dua paviliun itu dengan produk unggulan mereka, yang juga "cerdas." Saat proyek itu terbuka untuk umum Oktober 2001, panitia akan meminta masukan dari pengunjung atas peralatan yang mereka sukai serta perangkat yang mereka inginkan ada di paviliun tersebut.
Masalah terbesar sekarang adalah: apa orang benar-benar menginginkan sebuah rumah-terpadu (networked home)? Firma-firma perangkat konsumen Asia memberi jawaban positif. Baru-baru ini Sony merombak ulang seluruh strateginya atas dasar pemikiran itu. Sekarang Sony dengan bangga menyebut dirinya sebagai "sebuah perusahaan solusi jaringan broadband personal."
LG menghabiskan tiga tahun dan dana hampir US$ 4 juta untuk mengembangkan pendingin udara Internetnya yang diperkenalkan April lalu. Kepada Asiaweek, Lee In Kyu menginformasikan bahwa LG mengalokasikan lebih dari separuh dana riset dan pengembangan mereka untuk produk-produk networked.
Dukungan kuat dari pihak industri atas ide rumah cerdas itu membuat kita tinggal menghitung hari, menunggu saat perangkat Internet menjadi murah bagi setiap orang. Manny Lopez, seorang analis pemasaran dari firma IDC di Hongkong mengatakan bahwa, konsumen belum merasa akrab dengan produk-produk generasi baru. Begitu perangkat keras muncul di toko-toko akhir tahun ini, kesadaran konsumen pun akan mulai meninggi. Begitu pula dengan minat pada networked home. Masa depan seringkali tertunda-tunda datangnya, namun ia tak pernah gagal untuk hadir ke hadapan kita.
Perkembangan Smart Home terbaru
Sampai saat ini, smart home sudah dikembangkan semakin canggih dengan melihat berbagai macam masalah yang ada, kemudia diselesaikan dengan menciptakan solusi berbasis teknologii yaitu smart home yang fitur-fiturnya terus berkembang. Namun, tabiat manusia adalah selalu merasa tidak puas dengan sesuatu yang ada. Jika sebelumnya sistem smart home diterapkan dan didominasi di rumah-rumah, maka sekarang sudah dirancang sistem smart home untunk di rumah mobil. Mungkin sudah sejaak lama kita tahu tentang mobil yang didesain menjadi sebuah rumah dengan fungsional sebagai rumah dan juga sebagai mobil, atau mungkin kita bias sebut rumah yang bersifat portabel.
Salah satu sebab munculnya rumah mobil ini adalah saat melihat orang-orang yang senang pergi jauh atau traveling dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, Indonesia juga menjadi salah sorotan yang mendorong para innovator mengembangkan konsep sistem smart home pada rumah mobil. Mereka melihat di Indonesia sering terjadi bencana banjir yang menyebabkan kerusakan bangunan dan barang-barang pemilik rumah. Kedepannya, akan terus dikembangkan sistem smart home yang terpasang pada rumah mobil atau home car.
Konsep rumah mobil dengan teknologi modern ini dinamai GMC PAD. Mobil itu memang multifungsi. Selain menjadi kendaraan untuk mobilitas pemiliknya, juga sekaligus sebagai rumah tinggal. General Motors berencana memproduksi mobil rumah (atau rumah mobil) ini dalam jumlah lebih banyak. Tentu untuk menggaet pasar para calon pemilik rumah sekaligus calon pemilik mobil yang aktif traveling.
Mobil rumah memang bukan barang baru. Di Amerika dan Eropa, mobil jenis ini sudah cukup banyak dipakai orang. Terutama para petualang yang lebih suka berpindah-pindah hunian. Biasanya disebut sebagai RV, kependekan dari recreational vechile.
Bedanya, GMC PAD dirancang bukan sekadar untuk tempat tinggal sementara, tetapi rumah yang tetap sekaligus mobile. Diklaim sebagai benda ramah lingkungan, menggunakan sistem hybrid yang merupakan kombinasi mesin diesel dan motor elektrik. Mesin juga sekaligus berfungsi sebagai generator untuk memenuhi kebutuhan listrik di dalamnya.
Untuk memenuhi syarat disebut sebagai rumah, GMC PAD juga didesain dengan interior yang lengkap, mulai tempat tidur, kamar mandi, ruang tamu hingga ruang keluarga (living room). Juga dilengka Dijuluki sebagai Living Activity Vehicle, benda ciptaan General Motors West Coast Advanced Design Studio pi perangkat keamanan, entertainment dan komunikasi yang serba digital.
Ketika bumi semakin sesak dan harga tanah di perkotaan melambung harganya, konsep rumah mobil boleh jadi adalah jalan keluar yang baik. Orang bahkan bakal terhindar dari kebosanan menetap di sebuah kawasan yang itu-itu saja selama bertahun-tahun. Bisa bepergian ke mana pun tanpa khwatir kemalaman di jalan. Dengan konsep yang canggih ini, jika diintegrasikan dengan sistem smart home akan menciptakan sesuatu hal yang baru dimana segala sesuatunya sudah terkonreol hanya dengan satu controller berupa gadjet yang saling terkoneksi dalam sebuah jaringan.
Akan tetapi, dalam pengembangan sistem smart home, ada beberapa hal yang perlu kta perhatikan. Misalnya security control. Dengan kemudahan kita mengontrol semua aktivitas dan benda yang terhubung ke sebuah jaringan atau internet, tentu akan memilikki tingkat resiko keamanan kontrolnya. Tanpa dipungkiri dengan kemanan control yang lemah, orang-orang yang tidak memiliki hak, dapat meretas dan mengambil alih control rumah yang seharusnya dikontrol oleh pemiliknya. Hal ini perlu sangat dipertimbangkan dan dikaji lebih dalam lagi, karena dengan orang lain mampu mencuri kendali rumah kita, justru akan menjadi media kejahatan cyber yang lebih memudahkan para pelaku kejahatan. Selain itu dalam pengembangan teknologi ini juga perlu diperhatikan, jika pada suatu saat, koneksi internet terputus atau tidak ada. Ini juga menjadi kendala, karean internet menjadi salah satu komponen utama bagi para user untuk mengontrol aktivitas rumahnya melalui aplikasi smart home yang terintsal di gadjet atau komputer lainnya. Kedepannya perlu ada solusi bagaimana para user tetap dapat menggunakan teknologi ini disaat koneksi internet sedang terputus. Ini juga menjadi salah satu permasalahan yang perlu dikaji oleh para developer dari sistem smart home itu sendiri. Salah satu dampak negative lainnya adalah dengan terlalu banyak dan dipermudah oleh teknologi dalam bekerja maupun beraktivitas, akan mengurang manusia untuk mengeluarkan energinya. Akibatnya manusia akan menjadi malas untuk bekerja dan bergerak, karena merasa semua aktivitas dan pekerjaan sudah dibantu teknologi, khususnya sistem smart home.
Menurut saya kedepannya, dalam mengembangkan sistem smart home, perlu adanya pemilahan-pemilhana aktivitas yang memang sekirang memungkinkan dibantu oleh teknologi, dan memisahkan aktivitas yang selayaknya perlu dilakukan tanpa menggunaka teknologi sekalipun, khususnya aktivitas didalam rumah yang dibantu dengan sistem smart home, sehingga dengan melakukan beberapa kajian yang saya usulkan, kedepannya sistem ini dapat berkembang tanpa merubah pola hidup dan tabiat kehidupan manusia dan dalam penggunaan teknologi ini dapat digunakan sebijak mungkin. Dengan demikian Sistem Smart Home akan menjadi salah satu solusi dan inovasi yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk memeprmudak pekerjaan dan aktivitas manusia, tanpa memberikan dampak negative yang krusial pada penggunanya.
Referensi
http://subari.blogspot.com/2008/03/smart-home-sistem-pintar-di-rumah.html Diakses pada 20 April 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things Diakses pada 20 April 2015
http://netnesia.com/2015/04/sejarah-internet-of-things-iot.html Diakses pada 20 April 2015